
Dalam rangka PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA TEMA KEARIFAN LOKAL SMK PLUS AN NUUR telah berkunjung ke salah satu destinasi Kampung Naga yang bertempat di Neglasari Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat pada tanggal 19 November 2024. Adapun kegiatan tersebut merupakan Projek Profil Pelajar Pancasila sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mengembangkan karakter dan kompetensi siswa berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Dalam konteks ini, tema Kearifan Lokal menjadi sangat relevan untuk menggali dan mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal yang ada di Indonesia ke dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat lebih mengenal dan mencintai warisan budaya bangsa.
Tujuan:
- Mengembangkan Pemahaman tentang Kearifan Lokal: Memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada siswa tentang berbagai nilai, tradisi, dan praktik budaya lokal yang ada di Indonesia.
- Memperkuat Identitas Budaya: Menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya lokal di tengah globalisasi yang semakin kuat.
- Meningkatkan Karakter Pelajar Pancasila: Mengaitkan nilai-nilai Pancasila dengan praktik kehidupan sehari-hari dalam konteks budaya lokal.
- Mengembangkan Kreativitas Siswa: Melalui eksplorasi kearifan lokal, siswa dapat berkreasi dalam mempresentasikan dan mengaplikasikan nilai-nilai budaya tersebut.
Landasan Konsep:
Kearifan lokal merujuk pada pengetahuan, nilai, dan norma yang hidup dalam masyarakat lokal dan diwariskan secara turun-temurun. Kearifan lokal sering kali mencerminkan cara-cara hidup yang selaras dengan alam dan menjunjung tinggi nilai-nilai seperti gotong royong, toleransi, keharmonisan, dan keberlanjutan. Beberapa nilai ini sejatinya sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti:
- Ketuhanan yang Maha Esa: Menjunjung tinggi kepercayaan lokal yang bersifat religius.
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menghargai martabat manusia dan budaya lokal yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
- Persatuan Indonesia: Menumbuhkan rasa persatuan dengan memahami keberagaman budaya lokal di Indonesia.
- Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Mengaplikasikan sistem musyawarah dalam pengambilan keputusan yang sering dijumpai dalam budaya lokal.
- Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Menjaga kesejahteraan sosial yang tercermin dalam adat dan kebiasaan masyarakat.
Langkah-langkah Pelaksanaan:
- Penyuluhan dan Pembelajaran tentang Kearifan Lokal:
- Mengundang narasumber atau praktisi budaya lokal untuk memberikan pemahaman tentang kearifan lokal yang ada di daerah setempat.
- Menggunakan media seperti film dokumenter, buku, atau media digital untuk memaparkan berbagai kearifan lokal.
- Eksplorasi Kearifan Lokal:
- Membagi siswa ke dalam kelompok kecil untuk menggali kearifan lokal yang ada di daerah masing-masing. Misalnya, adat istiadat, tradisi lokal, bahasa daerah, seni budaya, dan sebagainya.
- Siswa dapat melakukan wawancara dengan tokoh adat, masyarakat setempat, atau pelaku seni budaya lokal.
- Penyusunan Profil Budaya Lokal:
- Setiap kelompok akan membuat laporan atau presentasi mengenai hasil eksplorasi mereka tentang kearifan lokal yang ditemukan.
- Masing-masing kelompok akan mendokumentasikan tradisi atau kebiasaan yang mereka anggap sebagai nilai-nilai luhur dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, serta bagaimana nilai-nilai tersebut mendukung nilai Pancasila.
- Penyajian Karya:
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil eksplorasi mereka, baik dalam bentuk pameran, pertunjukan seni, atau video dokumenter.
- Karya-karya ini dapat dipamerkan dalam sebuah acara sekolah atau komunitas untuk meningkatkan apresiasi terhadap kearifan lokal.
- Refleksi dan Diskusi:
- Siswa melakukan refleksi mengenai apa yang telah mereka pelajari tentang kearifan lokal dan bagaimana nilai-nilai tersebut sejalan dengan Pancasila.
- Diskusi kelompok untuk menggali lebih dalam bagaimana kearifan lokal dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan memperkuat karakter mereka sebagai pelajar Pancasila.
Output yang Diharapkan:
- Pemahaman yang Mendalam tentang Kearifan Lokal: Siswa dapat memahami dan mengapresiasi kekayaan budaya lokal mereka.
- Karya Kreatif: Siswa menghasilkan karya yang dapat berupa dokumentasi, pameran, atau pertunjukan budaya yang mencerminkan nilai-nilai lokal.
- Penerapan Nilai Pancasila: Siswa dapat mengaitkan nilai-nilai Pancasila dengan kehidupan sehari-hari mereka, serta menerapkannya dalam interaksi sosial dan pengambilan keputusan.
Penilaian:
Penilaian dalam projek ini dapat mencakup:
- Penilaian Proses: Bagaimana siswa bekerja dalam kelompok, melakukan eksplorasi budaya lokal, serta berkolaborasi dalam penyusunan laporan atau karya.
- Penilaian Hasil: Kualitas hasil karya yang dipresentasikan, baik dalam bentuk laporan, pameran, atau pertunjukan budaya.
- Refleksi Diri: Kemampuan siswa untuk merefleksikan pembelajaran yang didapat dan menghubungkannya dengan nilai-nilai Pancasila.
Kesimpulan:
Melalui Projek Profil Pelajar Pancasila Tema Kearifan Lokal, siswa tidak hanya mengenal lebih dalam tentang kebudayaan mereka, tetapi juga belajar untuk mengaplikasikan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang memiliki karakter kuat, cinta tanah air, dan dapat berkontribusi pada pembangunan sosial dan budaya bangsa Indonesia.